Foto Saya

Foto Saya
Rizal pandi

Senin, 02 Agustus 2010

masalah dengan kesehatan anda

  1. Awal >
  2. Semua Kategori >
  3. Kesehatan >
  4. Kesehatan Wanita >
  5. Pertanyaan Terselesaikan
stz stz
Anggota sejak:
07 Mei 2008
Total poin:
103 (Tingkat 1)

Pertanyaan Terselesaikan

Lihat lainnya »

Apa itu endometriosis apa gejalanya dan gimana solusinya?

  • 2 tahun lalu
Law by Law
Anggota sejak:
29 Desember 2007
Total poin:
20720 (Tingkat 6)

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak

Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada dalam rahim, dapat ditemukan di bagian lain dalam tubuh. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri, terutama pada saat haid dan dapat menyebabkan infertilitas (mandul).

Endometriosis adalah penyakit yang berkaitan dengan hormon estrogen dalam darah. Makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti kacang kedelai, sayuran hijau dan kacang-kacangan, dapat menurungkan tingkat sirkulasi dari estrogen dalam darah dan tampaknya akan melindungi kita dari penyakit-penyakit seperti endometriosis dan kanker indung telur. Sedang makanan yang tinggi akan lemak jenuh akan meningkatkan konsentrasi estrogen dalam darah.

endometriosis adalah penyakit yang dipicu pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Dalam siklus menstruasi, ketebalan endometrium akan bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.

Kelainan ini diduga diturunkan secara genetis dan ditemukan enam kali lebih sering pada wanita yang mempunyai ibu atau saudara perempuan dengan keluhan ini dibandingkan yang tidak. Endometriosis dapat terjadi kapan saja sepanjang usia reproduksi wanita dan menjadi masalah besar karena bisa mengakibatkan terjadinya infertilitas.

Penyebab
Penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa teori yang diajukan selama ini, yaitu :

* Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke rongga perut melalui tuba
* Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel-sel endometrium melekat dan berkembang
* Kelainan genetis
* Jaringan endometrium menyebar melalui sistem kelenjar getah bening dan aliran darah
* Faktor lingkungan, misalnya paparan terhadap dioxin

Endometriosis bisa menyebabkan INFERTILITAS karena berbagai keadaan berikut :

* Parameter Hormonal Dibandingkan dengan siklus normal, fase folikular penderita endometriosis lebih singkat, kadar estradiol lebih rendah, dan nilai puncak produksi LH (LH surge) berkurang. Folikel yang terbentuk pada saat LH surge cenderung berukuran lebih kecil.
* Luteinized Unruptured Follicle Syndrome (LUF) LUF adalah kegagalan pelepasan sel telur dari ovarium.
* Pengaruh Peritoneal Pada penderita endometriosis ditemukan peningkatan jumlah dan aktivitas cairan peritoneum dan makrofag peritoneum.
* Sistem Kekebalan Endometriosis mempengaruhi sistem kekebalan dan secara langsung bisa mengakibatkan infertilitas.
* Produksi Prostaglandin Prostaglandin diduga dihasilkan oleh sel-sel endometriosis muda, menyebabkan spasme atau
* kontraksi otot. Akibat pengaruh prostaglandin, tuba menjadi kaku dan tidak dapat mengambil sel telur yang dihasilkan ovarium serta terjadi penolakan perlekatan janin dalam rahim. Selain itu gerakan sperma juga berkurang sehingga mempengaruhi kemampuannya menembus sel telur.

Gejala
Endometriosis bisa timbul di berbagai tempat dan mempengaruhi gejala yang ditimbulkan. Tempat yang paling sering ditemukan adalah di belakang rahim, pada jaringan antara rektum dan vagina dan permukaan rektum. Tapi kadang-kadang ditemukan juga di tuba, ovarium, otot-otot pengikat rahim, kandung kencing dan dinding samping panggul.

Mengikuti siklus menstruasi, setiap bulan jaringan di luar rahim ini mengalami penebalan dan perdarahan. Perdarahan ini tidak mempunyai saluran keluar seperti darah menstruasi, tapi terkumpul dalam rongga panggul dan menimbulkan nyeri. Jaringan endometriosis dalam ovarium menyebabkan terbentuknya kista coklat. Akibat peradangan jaringan secara kronis, terbentuk jaringan parut dan perlengketan organ-organ reproduksi. Sel telur sendiri terjerat dalam jaringan parut yang tebal sehingga tidak dapat dilepaskan. Sepertiga penderita endometriosis tidak mempunyai gejala apapun selain infertilitas.

Penderita yang lain mengalami berbagai gejala dengan gejala utama nyeri. Beratnya endometriosis tidak berhubungan dengan derajat nyeri, bisa jadi endometriosis yang berat hanya menimbulkan nyeri ringan.

Gejala yang sering timbul :

* Nyeri, hebatnya nyeri ditentukan oleh lokasi endometriosis
o nyeri pada saat menstruasi
o nyeri selama dan sesudah hubungan intim
o nyeri ovulasi
nyeri pada pemeriksaan dalam oleh dokter
* Perdarahan
o perdarahan banyak dan lama pada saat menstruasi
o spotting sebelum menstruasi
o menstruasi yang tidak teratur
o darah menstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi
* Keluhan buang air besar dan kecil
o nyeri pada saat buang air besar
o darah pada feces
o diare, konstipasi dan kolik
o nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air kecil

Diagnosa
Seorang wanita dengan gejala yang khas atau infertilitas yang tidak bisa dijelaskan biasanya diduga menderita endometriosis. Sebagai tambahan pemeriksaan laboratorium tertentu bisa membantu seperti kadar Ca - 125 dalam darah dan aktivitas endometrial aromatase. Tapi alat diagnosa yang paling dapat dipercaya adalah dengan laparoskopi, yang dilakukan dengan memasukkan alat laparoskop melalui sayatan kecil di bawah pusar. Dengan alat ini dokter dapat melihat organ-organ panggul, kista dan jaringan endometriosis secara langsung.

Pengobatan
Pengobatan yang diberikan tergantung pada gejala, rencana mempunyai anak, usia dan luasnya daerah yang terkena. Pengelolaan endometriosis dengan obat-obatan tidak menyembuhkan, endeometriosis akan kambuh setelah pengobatan dihentikan. Pada wanita dengan endometriosis ringan sampai berat, terutama dengan kasus infertilitas, maka diperlukan pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin jaringan endometriosis dan mengembalikan fungsi reproduksi.

1. Pengobatan Hormonal
Pengobatan hormonal dimaksudkan untuk menghentikan ovulasi, sehingga jaringan endometriosis akan mengalami regresi dan mati.
Obat-obatan ini bersifat pseudo-pregnancy atau pseudo-menopause. Yang digunakan adalah :
* Derivat testosteron
o Danazol
o Gestrinone (Dimetriose)
* Progestogen
o Medroxyprogesterone (Provera)
o Norethisterone (Primolut)
o Dydrogesterone (Duphaston) ·
* GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormon) analog
o Leuprorelin (Prostap)
o Goserelin (Zoladex)
o Nafarelin (Synarel)
o Buserelin (Suprecur)
* Pil kontrasepsi kombinasi

Semua pengobatan hormonal ini melalui uji klinis terbukti mempunyai efektivitas yang kira-kira sama. Efek samping obat-obatan ini berbeda dari satu orang ke orang yang lain.

Efek Samping Pengobatan Hormonal

Progestogen
Perdarahan di antara menstruasi, mood yang berubah-ubah, depresi, vaginitis atropik

Danazol
Penambahan berat, jerawat, suara menjadi lebih berat, pertumbuhan rambut, aliran panas, kekeringan vagina, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara menstruasi, ukuran payudara mengecil, mood berubah-ubah, gangguan fungsi hati, gangguan metabolisme lemak, carpal tunnel syndrome.

GnRH analog
Aliran panas, kekeringan vagina, kehilangan kalsium dari tulang, mood berubah-ubah.

Pil Kontrasepsi
Pembengkakan perut, pembengkakan payudara, peningkatan kombinasi nafsu makan,pembengkakan pergelangan kaki, mual, perdarahan di antara menstruasi, trombosis vena dalam.

2. Pembedahan
Pembedahan bisa dilakukan secara laparoskopi atau laparatomi, tergantung luasnya invasi endometriosis. Pada penderita dengan endometriosis yang hebat pengobatan hormonal disertai dengan pembedahan. Seringkali sebelum pembedahan diberi pengobatan untuk mengurangi jumlah dan ukuran jaringan endometriosis. Pada saat pembedahan semua jaringan endometriosis yang terlihat dan dapat dijangkau harus dihilangkan, dengan sayatan atau pun pembakaran oleh sinar laser. Setelah pembedahan diberikan pengobatan hormon untuk mengurangi peradangan dan membersihkan jaringan endometriosis yang tersisa.
3. Pembedahan Radikal
Pembedahan dilakukan dengan mengangkat rahim dan ovarium di samping membersihkan jaringan endometriosisnya. Hal ini hanya dilakukan pada wanita dengan endometriosis hebat yang tidak mengalami perbaikan dengan pengobatan lain dan tidak lagi mengharapkan kehamilan. Setelah dilakukan pembedahan diberikan terapi pengganti estrogen, karena pengangkatan rahim dan ovarium menimbulkan akibat yang sama dengan menopause. Terapi pengganti ini diberikan 4-6 bulan setelah pembedahan agar semua jaringan endometriosis yang tersisa sudah habis dan tidak terbentuk kembali di bawah pengaruh estrogen.

KEHAMILAN SETELAH PENGOBATAN
Endometriosis mengakibatkan infertilitas dengan banyak mekanisme yaitu gangguan ovulasi, perlengketan jaringan, sumbatan tuba, kehamilan ektopik dan sebab lain yang tidak diketahui. Keberhasilan kehamilan setelah pengobatan dengan pembedahan dan terapi hormon berkisar antara 40 - 70 % tergantung beratnya endometriosis.

Mengupayakan kehamilan setelah pengobatan endometriosis dilakukan dengan :

1. Menunggu
2. Induksi ovulasi dan inseminasi intra uterine
3. In vitro fertilization (Bayi tabung)

Jadi, mulai sekarang jangan ragu-ragu pergi berkonsultasi ke dokter ahli jika anda mengalami gejala-gejala penyakit ini. Walaupun banyak Rumah Sakit (RS) dan klinik telah menyediakan fasilitas pembedahan. Namun, bukankah lebih baik mendeteksi sedini mungkin dari pada harus dioperas

materi referensi:

  • 2 tahun lalu
67% 2 Suara

Saat ini tidak ada komentar untuk pertanyaan ini.

Jawaban Lain (4)

  • fs : likemachimoto@yahoo by fs : likemachimoto@yahoo
    Anggota sejak:
    20 Juli 2007
    Total poin:
    704 (Tingkat 2)
    ENDOMETRIOSIS

    Dalam ilmu kedokteran, dikenal berbagai jenis penyakit. Salah satu jenisnya adalah penyakit yang menyerang sistem reproduksi pada wanita, yaitu endometriosis. Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian yang meningkat. Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun. Sekitar 20% dari wanita dalam usia tempo melahirkan anak. Sekitar 5-15% kasus endometriosis ditemukan pada operasi pelvik. Sekitar 30-40% dari wanita dengan endometriosis adalah mandul, karena endometriosis menghalangi jalan sel telur dari ovarium ke rahim. [7]

    I. DEFINISI
    Endometriosis adalah suatu keadaan di mana bercak-bercak endometrium (endo = dalam, metri = rahim) yang terdiri dari kelenjar-kelenjar dan stroma yang masih berfungsi tumbuh di luar uterus, pada atau kawasan lain tubuh, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim. Biasanya, endometrium lepas setiap bulan disaat menstruasi; tetapi pada endometriosis, endometrium yang salah letak tidak mampu keluar dari tubuh [7]

    II. EPIDEMIOLOGI
    Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya. Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Perlengketan itulah menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim. Namun, hubungan antara endometriosis dan kemandulan masih diselidiki. [8]
    Endometriosis juga bisa terjadi pada usia remaja. Endometriosis jarang ditemukan pada orang-orang Negro, dan lebih sering ditemukan pada wanita-wanita dari golongan sosio-ekonomi kuat. Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin, pada umur muda, dan yang tidak mempunyai banyak anak. Karena fungsi ovarium yang secara siklis yang terus menerus tanpa diselingi oleh kehamilan. [9]
    Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan kulit putih. [5]
    Endometrium paling sering ditemukan pada : ovarium (indung telur), peritoneum dan ligamentum sakrouterinum, kavum Douglasi, dinding belakang uterus, tuba Fallopii, plika vesikouterina, ligamentum rotondum dan sigmoid, septum rektovaginal, kanalis inguinalis, apendiks, umbilikus, seriks uteri, vagina, kandung kencing, vulva, perineum, parut laparotomi, kelenjar limfe, lengan, paha, pleura (walaupun sangat jarang).

    III. PENYEBAB
    Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
    A. Teori ”Sistem Kekebalan”.
    Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
    B. Teori ”Genetik”.
    Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis. Bahwa anak atau saudara penderita endometriosis berisiko besar mengalami endometriosis sendiri. Kajian terbaru (2005) diterbitkan dalam “American Journal of Human Genetics” mendapati kaitan antara endometriosis dan kromosom 10q26. Satu kajian mendapati bahwa, kemungkinannya adalah 5,7 : 1. [6]
    C. Teori “Retrograde Menstruation" (menstruasi yang bergerak mundur), dari John A. Sampson di tahun 1920-an.
    Teori ini paling banyak penganutnya. Menurut teori ini, endometriosis terjadi karena sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi mengalir kembali (regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis. Sudah dibuktikan bahwa dalam darah menstruasi terdapat sel-sel endometrium yang masih hidup. Sel-sel endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di pelvis.
    D. Endometriosis merupakan keadaan yang disebabkan oleh esterogen berlebihan yang dihasilkan oleh tubuh wanita, dan timbul kebanyakan semasa melahirkan anak.[4]
    E. Endometriosis dapat ditularkan melalui torehan pembedahan selepas pembedahan pada penderita endometriosis. [6]
    F. Kadang-kala endometriosis mungkin berpindah melalui darah atau oleh sistem lymphatic kepada organ pinggiran (peripheral), seperti : paru-paru, otak.
    G. Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada : wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis, siklus menstuasi 27 hari atau kurang, menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal, menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih, orgasme ketika menstruasi. [5]

    IV. GEJALA
    Gejala yang paling umum adalah :
    A. Nyeri perut (abdomen) bagian bawah dan di daerah panggul (pelvic) yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan selama menstruasi (dismenorea). Kemungkinan disebabkan vaskularisasi dan perdarahan dalam sarang endometriosis pada waktu sebelum dan semasa menstruasi.[3]
    B. Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual), disebabkan karena adanya endometriosis di kavum Douglasi.
    C. Nyeri ketika buang air besar atau kecil (disuria), khususnya pada saat menstruasi. Disebabkan karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid.
    D. Poli- dan hipermenorea [1]
    E. Infertilitas (kemandulan), apabila mobilitas tuba terganggu karena fibri=osis dan karena perlekatan jaringan disekitarnya.
    F. Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
    G. Haid yang banyak (menorragia)
    H. Mual dan muntah-muntah [5]
    V. KOMPLIKASI
    A. Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena endometriosis dekat colon atau ureter
    B. Torsi ovarium atau rupture ovarium sehingga terjadi peritonitis karena endometrioma.
    C. Catamenial seizure atau pneumotoraks karena eksisi endometriosis.[2]

    VI. DIAGNOSIS
    Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik, dan dipastikan dengan pemeriksaan laparoskopi (pemeriksaan yang sangat berguna untuk membedakan endometriosis dari kelainan-kelainan di pelvis). Laparoskopi turut membenarkan rawatan pembedahan bagi endometriosis. Kuldoskopi kurang bermanfaat terutama jika kavum Douglasi ikut serta dalam endometriosis. Pada endometriosis yang ditemukan pada lokasi seperti : forniks vaginae posterior, perineum, parut laparotomi. Biopsi endometrium dapat memberi kepastian mengenai diagnosis. Pemeriksaan laboratorium pada endometriosis tidak memberi tanda yang khas, hanya apabila ada darah dalam tinja atau air kencing pada waktu haid dapat menjadi petunjuk tentang adanya endometriosis pada rektosigmoid atau kandung kencing. Sigmoidoskopi dan Sistokospi dapat memperlihatkan tempat perdarahan pada waktu haid. Pembuatan foto Rontgen dengan memasukkan barium dalam kolom dapat memberi gambaran dengan filling defect pada rektosigmoid dengan batas-batas yang jelasdan mukosa yang utuh. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium. Pemeriksaan penunjang yang lain adalah : USG rahim, barium enema, CT scan atau MRI perut. Untuk menentukan berat ringan endometriosis digunakan klasifikasi dari American Fertility Society.[5]



    VII. TREATMENT (PENGOBATAN)
    Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Pengobatan endometriosis terdiri atas :
    A. Pencegahan
    Kehamilan adalah satu-satunya cara pencegahan yang paling baik untuk endometriosis. Gejala-gejala endometriosis memang berkurang atau hilang pada pada waktu dan sesudah kehamilan karena regresi dalam sarang-sarang endometriosis. Dan jangan melakukan pemeriksaan yang kasar atau melakukan kerokan pada waktu menstruasi, karena dapat menyebabkan mengalirnya darah menstruasi dari uterus ke tuba dan ke rongga panggul.
    B. Observasi (pengawasan) dan pemberian analgetika
    Pengobatan ini akan berguna bagi wanita-wanita dengan gejala dan kelainan fisik yang ringan. Pada wanita yang sudah agak berumur, observasi bisa dilakukan sampai menopause, karena sesudah itu gejala endometriosis hilang sendiri. Pada wanita yang lebih muda, observasi dilakukan secara periodik dan teratur untuk meneliti perkembangan penyakitnya dan jika perlu mengubah sikap ekspektatif. Dan dapat diberi pengobatan paliatif berupa pemberian analgetika untuk mengurangi rasa nyeri.
    C. Terapi hormonal
    1. Dasar terapi
    Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis adalah bahwa pertumbuhan dan fungsi jaringan endometriosis, seperti jaringan endometriosis yang normal, dikontrol oleh hormon-hormon steroid. Dengan data klinik sebagai berikut : endometriosis sangat jarang timbul sebelum menars, menopause, baik alami maupun karena pembedahan, biasanya menyebabkan kesembuhan, sangat jarang terjadi kasus endometriosis baru setelah menopause, kecuali jika ada pemberian estrogen eksogen.
    2. Prinsip terapi
    Prinsip pertama pengobatan hormonal endometriosis adalah menciptakan lingkungan hormon rendah estrogen (menyebabkan atrofi jaringan endometriosis) dan lingkungan asiklik (mencegah terjadinya haid, yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal maupun jaringan endometriosis. Prinsip kedua adalah menciptakan lingkungan hormon tinggi androgen atau tinggi progesteron (progesteron sintetik) yang secara langsung menyebabkan atrofi jaringan endometriosis. [1]

    Tabel Cara Terapi, Efek, dan Efek Samping [1]
    No Cara terapi Efek Efek samping
    1 GnRH agonis
    Ooforektomi Asiklik
    Estrogen rendah Keluhan vasomotor
    Atrofi ciri seks sekunder asteoporosis
    2 Danazol
    Metiltestosteron Asiklik
    Estrogen ren

    materi referensi:

    [3] http://en.wikipedia.org/wiki/Endometrios… (diakses tanggal 12 November 2007)
    [4] http://humrep.oxfordjournals.org/cgi/con… (diakses tanggal 22 Novemberr 2007)
    [5]http://medicastore.com/med/detail_p… (diakses tanggal 12 November 2007)
    [6] http://ms.wikipedia.org/wiki/Endometrios… (diakses tanggal 12 November 2007)
    [7] http://www.ann.com.sg/Gynaecology.html#e… (diakses tanggal 12 November 2007)
    [8] http://www.info-sehat.com/content.php?s_… (diakses tanggal 12 November 2007)






    hepppiiiiiiii 2gether

    add Fs g yup

    likesuka@yahoo.com

    c u all ^
    tQ n Gb
    • 2 tahun lalu
    33% 1 Suara
  • nandar o by nandar o
    Anggota sejak:
    07 Mei 2008
    Total poin:
    108 (Tingkat 1)
    Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada dalam rahim, dapat ditemukan di bagian lain dalam tubuh. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri, terutama pada saat haid dan dapat menyebabkan infertilitas (mandul).

    Endometriosis adalah penyakit yang berkaitan dengan hormon estrogen dalam darah. Makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti kacang kedelai, sayuran hijau dan kacang-kacangan, dapat menurungkan tingkat sirkulasi dari estrogen dalam darah dan tampaknya akan melindungi kita dari penyakit-penyakit seperti endometriosis dan kanker indung telur. Sedang makanan yang tinggi akan lemak jenuh akan meningkatkan konsentrasi estrogen dalam darah.

    Pengobatan untuk mengatasi infertilitas karena endometriosis dilakukan dengan mempertimbangkan umur, tahap penyakit, lama infertilitas dan hebatnya keluhan. Kemudian dapat diputuskan untuk dilakukan terapi hormonal atau perlu menempuh upaya pembedahan.

    Ada pendapat bahwa kehamilan adalah cara yang paling baik untuk mencegah endometriosis. Gejala-gejala endometriosis memang berkurang atau hilang pada waktu dan sesudah kehamilan karena endometrium dalam sarang-sarang endometriosis mengalami regresi. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak menunda perkawinan dan hendaknya diusahakan supaya segera mendapatkan anak.
    • 2 tahun lalu
    0% 0 Suara
  • toni h by toni h
    Anggota sejak:
    31 Oktober 2007
    Total poin:
    507 (Tingkat 2)
    itu betul sekali seperti yg tmn2 katakan, tp jgn tll di bawa pusing karna dengan teknologi yg terus maju, sekarang ini sudah ada solusinya, bahkan kl km bs ketemu saya nanti saya ajarkan bagaimana caranya.kl km ms ga jelas, email k toni2331@yahoo.com aj.
    • 2 tahun lalu
    0% 0 Suara
  • dr. Irwan, TCM by dr. Irwan, TCM
    Anggota sejak:
    30 Oktober 2007
    Total poin:
    6145 (Tingkat 5)
    Teman kita Law sudah menjawab apa itu endometriosis, beserta cara pengobatannya menurut pengobatan barat/ modern.
    Tapi apabila anda ingin pengobatan secara alami, dengan akupuntur dan herbal silahkan hubungi 021 99140027
    • 2 tahun lalu
    0% 0 Suara


0 komentar:

Posting Komentar